Teladan dan Pembiasaan
Seorang
Arab pegunungan yang sudah tua mendatangi masjid untuk ikut sholat berjamaah.
Ia kelihatan sangat tergesa-gesa dan belum memahami cara berwudhu yang benar
sehingga ketika berwudhu asal-asalan saja.
Tiba-tiba
datanglah dua orang anak. Wajahnya ramah tamah kehadapan orang tua itu. Kedua
anak ini sesungguhnya cucu Rasulullah Ali bin Abi Thalib, bernama Hasan dan Husein
Radiyallahu Anhuma.
Salah
seorang dari kedua anak itu berkata penuh hormat, “kek, aku dan saudaraku ini
berselisih tentang cara terbaik dalam wudhu. Masing-masing mengatakan bahwa dirinyalah yang paling benar cara
wudhunya. Maukah kakek menjadi juri di antara kami berdua untuk menentukan
siapa yang paling benar wudhunya?”
Dengan
malu-malu orang tua itu mengatakan kesanggupannya. “Ya, baiklah” katanya.
Kemudian
hasan dan husein segera berwudu dihadapan orang tua itu.keduanya mengambil air
dan berwudu dengan tenang dan tertib, menggunakan air dengan hemat tapi sempurna
membasu apa yang wajib dibasuh dan mencuci apa yang wajib dicuci.
Melihat
cara berwudu kedua anak itu, orang tua ini benar-benat terperangah. Kini
pahamlah dia kedua anak itu sedang mengajar dirinya cara berwudu yang benar.
Kepada Hasan dan Husein, kakek itu berkata, “Bagus sekali, cara kalian berwudu
sama-sama benar. Akulah yang salah dalam berwudu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar